Rabu, 06 November 2013

Perbedaan Kerangka Program Bahasa C dan C++

C++ adalah bahasa pemrograman yang dirancang sebagai penyempurnaan bahasa C. Menurut Bjarne Stroustrup sang pencipta, beliau menjadikan C sebagai dasar bahasa C++ nya karena bahasa C dinilai sudah cukup baik. Namun apa kedua bahasa tersebut sama karena berasal dari garis “keturunan” yang sama? Ataukah kedua bahasa berbeda? Check this out.
Kerangka Program
Kerangka program utama adalah kerangka utama atau template yang digunakan untuk membuat setiap program. Dalam C, kita menulis program seperti ini:
#include <stdio.h>
void main()
{
printf(“Halo dunia”);
}
Sedangkan dalam C++ kita menulis seperti ini:
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
cout<<”Halo dunia”<<endl;
return 0;
}
penjelasan:
Dalam C, untuk melakukan input output kita menggunakan library standard bernama stdio.h sedangkan di C++ kita menggunakan iostream. Dalam potongan kode di atas kita akan melihat ada baris using namespace std; maksudnya adalah kita menggunakan namespace bernama std. Apa itu namespace? Namespace diibaratkan seperti folder yang menyimpan berkas-berkas. Kita dapat membuat namespace untuk mengelompokkan fungsi-fungsi tertentu sehingga lebih sistematis. Keuntungannya adalah, kita dapat membuat banyak nama fungsi yang sama namun dibedakan menjadi kategori-kategori tertentu sesuai namespace yang kita buat.
Lanjut ke baris selanjutnya, pada fungsi utama main() di program C kita bisa menulis nilai kembalian fungsi adalah void yang berarti fungsi tidak akan mengembalikan nilai apapun ke pemanggil / ke OS. Sedangkan dalam C++ kita lihat nilai kembalian fungsi didefinisikan sebagaiint yang artinya setelah program dieksekusi maka akan mengembalikan nilai tertentu (dalam hal ini 0) kepada pemanggil / OS. Sebenarnya fungsi main() dalam C juga dapat diberikan nilai int namun itu bukan suatu keharusan. Sedangkan dalam C++ kita diwajibkan menggunakan int sebagai nilai kembalian (jika menggunakan bahasa C++ yang telah standard).
Nah sekarang kita mencoba menuliskan kata “Halo dunia” ke layar. Dalam C kita melakukannya dengan printf(“Halo dunia); sedangkan dalam C++ kita melakukannya dengan cout<<”Halo dunia”;
Prosedural vs OOP
Satu hal yang pasti disetujui oleh banyak orang bahwa C dan C++ berbeda dalam paradigma pemrograman. Bahasa C lebih mengarah ke prosedural murni, sedangkan C++ adalah semi-prosedural. Kekuatan utama C++ adalah pada Object Oriented Programming atau Pemrograman Berorientasi Objek. Dalam prosedural, masalah dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil kemudian dicari solusi penyelesaian tepat untuk masalah tersebut. Dalam konsep OOP, setiap masalah adalah objek yang memiliki karakteristik tertentu.
misalnya dalam C, kita membutuhkan beberapa fungsi atau sub program untuk menyelesaikan masalah:
int fungsi1() { bla..bla..bla }
float fungsi2() { bla..bla..bla.. }
void main() {
// disini dioperasikan
}
sedangkan dalam C++, kita akan menganggap masalah sebagai objek.
class masalah {
int fungsi1() {}
float fungsi2() {}
};
Memang kode dalam C++ terlihat lebih panjang, namun dalam proyek skala besar kita akan sangat tertolong karena kita bisa menggunakan objek berulang-ulang untuk masalah yang serupa.
malloc vs new
Berbicara mengenai pointer dan data maka kita tidak akan lepas dari alokasi memori dan dealokasi tentunya. Dalam C tidak terdapat kata kunci khusus untuk melakukannya. Untuk memesan alamat memori di heap kita menggunakan fungsi malloc(). Sedangkan dalam C++ disediakan kata kunci new untuk melakukan kegiatan serupa. Keuntungannya dengan adanya kata kunci new untuk alokasi memori sebagai perintah built-in dapat mengefisienkan kerja kita.
template
Ini dia salah satu kelebihan C++ dibanding banyak bahasa pemrograman lain. Template adalah sistem overload otomatis terhadap fungsi-fungsi yang kita definisikan. Bingung? gampangannya dengan template kita bisa membuat fungsi generic (fungsi umum) yang dapat dipakai untuk berbagai tipe data. Jadi kita hanya perlu membuat 1 fungsi untuk semua. Menarik bukan? Mari kita simak contohnya:
#include <iostream>
using namespace std;
template <class T>
T fungsiMax(T v1, T v2) {
if(v1 >= v2) return v1;
else return v2;
}
int main() {
int a=9,b=10;
float c=3.14, d=2.13;
char e=’e',f=’f';
cout<<”Yang paling besar:”<<endl;
cout<<”antara “<<a<<” dan “<<b<<” adalah “<<fungsiMax(a,b)<<endl;
cout<<”antara “<<c<<” dan “<<d<<” adalah “<<fungsiMax(c,d)<<endl;
cout<<”antara “<<e<<” dan “<<f<<” adalah “<<fungsiMax(e,f)<<endl;
return 0;
}
Coba jalankan dan lihat hasilnya
Jika kita lihat dalam potongan source code di atas, kita hanya melihat satu fungsi yaitu fungsiMax(), tapi ia dapat digunakan untuk tipe data int, float dan char.
Exception handling
C++ adalah bahasa pemrograman pertama yang menggunakan sistem exception handling. Exception handling adalah teknik menjebak error atau penanganan kesalahan. Jika kita menulis kode dalam bahasa C, kita akan dipusingkan jika terjadi error dalam kode kita. Cara lama yang dipakai adalah menelusuri alur program dan menguji satu per satu fungsi yang ada dan diperkirakan menyebabkan error. Dalam C++, manakala terjadi error program akan menghentikan proses dan mencari penanganan kesalahan yang tepat sesuai kesalahan yang terjadi. perhatikan kode dibawah ini.
try {
int a;
cin>>a;
if( a == 0) throw a;
else cout<<”Anda memasukkan angka selain 0″<<endl;
cout<<”Baris ini tidak akan dieksekusi ketika terjadi kesalahan”<<endl;
}
catch(int e) {
cout<<”Kesalahan ditemukan! Anda memasukkan nilai 0″<<endl;
}
Misalkan saja kita membuat sebuah kode yang meminta input valid. Input valid di sini adalah input yang bukan 0. Ketika user memasukkan 0 maka masukan itu dianggap sebagai kesalahan. Kesalahan itu kemudian dilempar ke luar dengan perintah throw. Sedangkan error yang dilempar itu akan ditangkap oleh catch dan akan ditampilkan / dikerjakan statement untuk menangani kesalahan tersebut.
STL
Satu yang ada di C++ adalah library khusus bernama STL. STL adalah kumpulan fungsi-fungsi dan data-data khusus yang banyak digunakan untuk struktur data. Misalkan queue, vector, map, tree dll yang banyak digunakan dalam struktur data. Dengan STL kita tidak perlu mendefinisikan sendiri struktur data sendiri karena struktur-struktur data tersebut telah disediakan oleh C++. STL Merupakan singkatan dari Standard Template Library. Sesuai namanya, class dalam STL merupakan template sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam tipe data.

Perbedaan bahasa C dan C++

Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa kedua bahasa ini (C dan C++) merupakan bahasa yang sangat populer dalam dunia pengembangan perangkat lunak. Kedua bahasa ini digolongkan kedalam bahasa tingkat menengah (middle level language). Sisi lain, yaitu dari sisi akademis, seorang professor yang bernama Niklaus Wirth di Politeknik Zurich, Swiss, mengembangkan bahasa tingkat tinggi (high level language) yang disebut dengan bahasa Pascal untuk mengajarkan algoritma kepada para mahasiswanya. Maka dari itu, di lingkungan akademis bahasa Pascal lebih populer dibandingkan bahasa C dan C++. Sebagai bahan pengetahuan bagi kalian semua, berikut pengelompokkan tingkatan dari bahasa programming. 

Bahasa Tingkat Tinggi 
-Ada 
-Modula-2 
-Pascal 
-COBOL 
-FORTRAN 
-BASIC 
Bahasa Tingkat Menengah 
-Java 
-C++ 
-C 
-FORTH 
Bahasa Tingkat Rendah 
-Macro-Assembler 
-Assembler 

Dari table diatas dapat kita lihat bahwa bahwa pemrograman yang terdapat pada bagian paling atas merupakan bahasa pemrograman yang paling mudah untuk dipahami. Sebagai contoh, C adalah bahasa yang lebih sulit dibandingkan C++ dan C++ adalah bahasa yang lebih sulit dibandingkan dengan bahasa Java dan seterusnya. 
Semenjak dikembangkan, bahasa C dan C++ banyak digunakan untuk mengembangkan program- program aplikasi di bidang telekomukasi, financial atau bisnis dan system operasi. Bahkan sampai saat ini pembuatan program – program untuk game kopmuter sebagian besar masih menggunakan C/C++. 
Menurut Bjarne Stroustrup (pencipta C++), alasan mengapa C diambil sebagai bahasa dasar pembentukan C++ adalah sebagai berikut ; 
-Dapat dihubungkan dengan bahasa tingkat rendah 
-Berjalan dimanapun dan untuk masalah apapun 
-Berjalan mulus dalam system operasi UNIX 



Selasa, 05 November 2013

Calon Presiden Wiranto

BIOGRAFI WIRANTO
Wiranto, lahir di Solo, 4 April 1947, adalah seorang politikus Indonesia. Wiranto menjabat Panglima TNI periode 1998-1999. Ayahnya, RS Wirowijoto adalah seorang guru sekolah dasar, dan ibunya bernama Suwarsijah. Pada usia sebulan, Wiranto dibawa pindah oleh orang tuanya ke Surakarta akibat agresi Belanda yang menyerang kota Yogyakarta. Di Surakarta inilah ia kemudian bersekolah hingga menamatkan Sekolah Menengah Pertama.

KARIER MILITER WIRANTO
Namanya melejit setelah menjadi ADC Presiden Suharto tahun 1987-1991. Setelah sebagai ajudan presiden, karir militer Wiranto semakin menanjak ketika tampil sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan KSAD.
Selepas KSAD, ia ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Pangab (sekarang Panglima TNI) pada Maret 1998. Pada masa itu terjadi pergantian pucuk kepemimpinan nasional. Posisinya yang sangat strategis menempatkannya sebagai salah satu pemain kunci bersama Wakil Presiden B.J. Habibie. Ia tetap dipertahankan sebagai Pangab di era Presiden Habibie.

KARIER POLITIK WIRANTO
Kariernya tetap bersinar setelah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tampil sebagai presiden keempat Indonesia. Ia dipercaya sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, meskipun kemudian dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Pada 26 Agustus 2003, ia meluncurkan buku otobiografi dengan judul Bersaksi di Tengah Badai.

Setelah memenangi konvensi Partai Golkar atas Ketua Umum Partai Golkar Ir. Akbar Tandjung, ia melaju sebagai kandidat presiden pada 2004. Bersama pasangan kandidat wakil presiden Salahuddin Wahid, langkahnya terganjal pada babak pertama karena menempati urutan ketiga dalam pemilihan umum presiden 2004.

Pada 21 Desember 2006, ia mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura) dan tampil sebagai ketua umum partai. Deklarasi partai dilakukan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta dan dihadiri ribuan orang dari berbagai kalangan. Mantan presiden Abdurrahman Wahid, mantan Ketua Umum Partai Golkar Ir Akbar Tandjung, mantan wakil presiden Try Sutrisno, Ketua Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu, mantan menteri perekonomian Kwik Kian Gie, dan tokoh senior Partai Golkar Oetojo Oesman menghadiri peresmian partainya.

Sumber:
http://lia-safitri-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-78545-Biografi%20Tokoh%20Dunia-Biography%20Wiranto%20%20Karier%20Militer%20dan%20Politik.html


PENCALONAN PRESIDEN
Ketua umum Partai Hanura yang juga merupakan petinggi militer pada masa orde baru, Wiranto hari Selasa (02/07) resmi mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Hanura.
Mantan jendral TNI ini menggaet taipan media HaryTanoesoedibjo sebagai calon wakil presiden dari partai yang sama.
Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo resmi mendeklarasikan diri menjadi pasangan capres dengan mengusung slogan 'pasti maju Indonesia'.
Kedua pasangan mengklaim modal besar mencalonkan diri adalah pengalaman Wiranto memimpin TNI selama 35 tahun sementara sebagai pengusaha sukses Harry dianggap memahami persoalan ekonomi nasional.
Wiranto dan Hary Tanoe adalah pasangan kedua yang resmi mengumumkan pencalonan sebagai capres dan cawapres setelah tahun lalu Aburizal Bakrie mencalonkan dari Partai Golkar, meski belum disertai pasangan calon wakilnya.

ARTIKEL TERKAIT CAPRES WIRANTO

Wiranto Masuk Empat Besar Capres Terpopuler
Okezone.com. Jakarta -- Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengalahkan popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), sebagai calon kandidat presiden 2014.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo menempati peringkat pertama calon presiden terpopuler dengan dengan 92,4 persen, diikuti Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 90,2 persen dan diperingkat ketiga Ketua Umum PDIP Megawati dengan 82,5 persen.
"Sedangkan Wiranto berada diperingkat empat dengan 77,8 persen mengungguli Jokowi sebesar 70,5 persen," kata Hasanuddin peneliti lembaga survei Alvara, di Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Menurutnya, nama-nama tersebut merupakan tokoh lama yang masih mendominasi politik di Indonesia.
"Prabowo, Ical dan Mega merupakan tiga kandidat yang populer masih didominasi muka-muka lama, meski demikian Jokowi dan Dahlan Iskan sudah mulai naik ke papan atas," pungkasnya.
Survei Alvara tersebut dilakukan pada 15 Juli-23 Agustus 2013 dari 1,532 responden dengan 2,5 persen margin error. Survei dilakukan terhadap kelas menengah berpendidikan, pengetahuan sosial politik yang lebih baik dan senang bersosialisasi dengan wilayah survei di Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makasar, Bandung dan Semarang.