Minggu, 27 Januari 2013

Keluhan Sang Petani



Keluhan Sang Petani
Arya Hasa Kuswiratama
 
          Kala senja mulai menyelimuti ladang padi dan angin yang mulai berhembus tak beraturan. Terlihat seorang petani yang tertunduk murung di saung yang terlihat kumuh ditengah ladang padi. Dari jauh terlihat seorang wanita berkebaya menghampiri seorang petani tersebut yang ternyata adalah istri sang petani.
“Pak, ayo pulang sebentar lagi hari makin gelap!” ujar sang istri.
          Kemudian sang petani tersentak kaget atas perkataan istrinya, seraya ia berkata.
“Eh ibu, mengagetkan bapak saja.”
Sang istri berkata “Mikir apa toh pak?”
Sang petani diam saja saat ditanya istrinya.
“Paaak! Kok diam aja ditanya ibu?” ujar ibu.
“Hmm bapak lagi bingung memikirkan nasib sawah kita, kian hari makin mengering sawah kita yang membuat hasil panen kita berkurang drastis padahal hanya ini usaha kita agar bisa menghidupi keluarga kita” jawab sang petani.
“Yang sabar pak, kita bercocok tanam disini juga sudah patut kita syukuri” ujar sang ibu menghibur suaminya.
“Iya juga bu, namun bapak terkadang merasa kesal karena disekitar ladang ini mulai dibangun bangunan industri yang dampaknya mengenai kita” keluh sang petani.
“Ibu bisa mengerti pak, namun ini semua sudah direncanakan oleh orang-orang yang lebih tinggi dari kita. Meskipun begitu baik kita ataupun mereka juga sama-sama saling membutuhkan, kita butuh alat teknologi yang mereka buat untuk sawah kita dan mereka juga butuh kita sebagai orang yang memproduksi beras.” Tutur sang ibu.
“Kalo dipikir-pikir benar juga bu, meskipun penghasilan kita sedikit dari panen ini kita masih bisa menjalani hidup ini meski hanya untuk makan dan juga yang paling kita syukuri adalah anak-anak kita selalu mendapat beasiswa dalam pendidikannya sehingga tidak terlalu ada beban mengenai biaya pendidikan anak kita.” gumam sang petani.
“Iya pak, semua yang kita jalani ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Allah swt pasti akan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya” ujar sang ibu.
“Oh iya, udah mulai gelap bu mari kita pulang, pasti anak-anak telah menunggu kita” ajak sang petani.
“Iya pak” jawab sang ibu sambil tersenyum kepada sang suami.
          Akhirnya sang petani dan istrinya meninggalkan ladang padi dan kembali ke rumah mereka dengan rasa syukur atas apa yang mereka miliki.
-SELESAI-


Selasa, 15 Januari 2013

Tugas Tabel dan Grafik Cita-Cita

Sebagaimana tugas Ilmu Sosial Dasar yang kedua, saya membuat tabel dan grafik cita-cita dari tahun ke tahun mengenai hidup yang saya jalani.

 Grafik Cita-Cita


Tabel Cita-Cita
TAHUN
CITA-CITA
2009
Saya masuk SMA yang saya inginkan

Menghadapi pelajaran kelas 1 dengan baik
2010
Nilai pada saat itu menurun

Mengalami peningkatam dalam bidang akademis

Saya masuk jurusan IPA
2011
Mendapat kendala akademis pada saat kelas 2

Tidak tercapai nilai yang memuaskan

Bergabung dengan ekstrakurikuler Rohis

Meningkatnya nilai akademis
2012
Menjalani pelajaran kelas 3 dengan normal

Munculnya kendala dalam persiapan menghadapi UN

Masuk les guna mendalami pelajaran

Lulus UN dengan nilai yang memuaskan

Persiapan SNMPTN

Mendaftar pmdk TELKOM

Diterima ditelkom namun tidak saya ambil

Mendaftar SNMPTN dengan harapan masuk UI jurusan Teknik Elektro

Tidak Lolos SNMPTN

Mendaftar di Universitas Gunadarma

Diterima di Universitas Gunadarma jurusan Teknik Informatika

Menjalani pelajaran dengan baik

menghadapi UTS
2013
Menghadapi UAS dan mendapat IPK yang bagus
2014
Menjalani semester selanjutnya dan mendapat IPK yang tinggi
2015
Diterima di program Sarjana-Magister
2016
Lulus dengan 2 gelar ,yaitu  S1 dan S2
2017
Memiliki pekerjaan yang mapan

Minggu, 13 Januari 2013

Jenis-Jenis Naga Dalam Mitologi

Ada berbagai jenis naga. Dari kejam dan keji, sampai naga licik yang jahat, atau bahkan di agung-agungkan sebagai dewa. Naga telah menginspirasi dan menjadi teror di seluruh dunia sepanjang sejarah. Kekuatan mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan. Dua jenis utama dari naga dalam fantasi modern adalah Metallic Dragon ( Naga Logam - sebagai Naga yang baik ) dan Chromatic Dragon ( Naga Berwarna - sebagai Naga yang jahat ).
Artikel ini akan menjelaskan lima jenis naga berwarna atau yang lebih dikenal dengan sebutan Chromatic Dragon, berikut penjelasannya :

Black Dragon
http://nd01.jxs.cz/381/734/c562a6ce87_18382173_o2.jpg
naga hitam adalah naga yang keji, jahat, pemarah, dan terobsesi dengan kematian. Mereka merasa nyaman tinggal di tempat yang berbau busuk seperti di rawa-rawa. Daerah kekuasa'an naga hitam meliputi habitat rawa dan hutan. Mereka kasar, cepat marah, dan jahat. hati mereka hitam seperti sisik berlendir mereka.
Naga hitam dapat diidentifikasi dari penampilannya yang seram. 
Matanya terletak pada rongga yang dalam. Dua tanduk besarnya melengkung ke depan dan ke bawah. Daging wajahnya tampak buruk, seakan terbakar oleh asam. Asam lendir menetes dari mulutnya. tubuhnya berbau busuk seperti asam beracun.Karena tinggal di habitat lengket dan basah, naga hitam kebanyakan makan ikan, belut, dan makhluk air lainnya. Mereka akan makan daging, tapi mereka lebih memilih untuk membiarkan korban-korban mereka mengapung di kolam selama berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu, sebelum dimakan.
Jika Anda pernah menghadapi naga hitam, berhati-hatilah, ia lebih suka serangan kejutan bukan pertarungan jujur. Ia paling aktif di saat yang paling gelap di malam hari, dimana dalam kegelapan ia merasa percaya diri dan kuat.Naga hitam menghembuskan asam beracun dan mendesis.

Green Dragon
http://nd01.jxs.cz/821/822/ec8a6a4d43_14055520_o2.jpg
Naga hijau adalah makhluk agresif dan menguasai intrik, politik, dan fitnahDia sangat menyukai hutan dengan pohon-pohon tua dan besar. Bukannya terang-terangan dan agresif, dia lebih suka menyusun skema untuk mendapatkan kekuasaan atau kekayaan dengan usaha sesedikit mungkin. Mereka membuat sarang di balik air terjun atau dekat danau, kolam, atau aliran yang menyediakan jalan masuk yang lembab. Semakin gelap ke dalam hutan, maka semakin dekat untuk sampai ke sarangnya.Kepala naga hijau ditutupi oleh lapisan tanduk. Mereka memiliki leher dan kaki yang panjang, dan menyerupai se'ekor brontosaurus.Naga hijau adalah pembohong. Hanya berbicara dengan naga hijau dapat mengakibatkan kehancuran.Ketika menyerang, ia biasanya akan mengintai mangsanya terlebih dahulu, kadang-kadang selama berhari-hariMereka suka bermain-main dengan mangsanya. Mereka akan menjelma, hampir menjadi apa saja, termasuk semak dan pohon kecil. Dia menggunakan kamuflase sebagai keuntungannya. Mereka terobsesi dengan kehidupan dan pertumbuhan, dan ingin hidup kekal.Ia hebat dalam pelacakan.Naga hijau suka menanamkan teror pada lawan yang lebih kecil sebelum menyiksa mereka sampai mati.
Naga hijau menghenbuskan gas beracun, yaitu, gas klorin beracun.

Blue Dragon
----
Naga biru adalah naga yang pendiam dan angkuh. Mereka tinggal di tempat yang panas, daerah kering, seperti gurun pasir atau stepa gersang.Se'ekor naga biru dapat diidentifikasi dengan telinga yg berjumbai dan tanduk tunggal di atas kepalanya.Matanya halus, mengkilap, dan tanpa pupil. Ketika melihat mereka, Anda mungkin merasa seolah-olah Anda dalam kekekalan. Aroma kering ozon dan pasir mengikuti naga biru mana pun ia pergi.Mereka suka terbang di udara padang pasir yang panas. Mereka adalah karnivor berdedikasi yang akan memakan ular, kadal, dan bahkan kadang-kadang memakan tanaman gurun, tapi mereka benar-benar suka hewan ternak seperti unta. naga Biru adalah ancaman nyata terhadap kafilah yang melintasi padang pasir. Mereka suka menyerang orang dengan penyergapan. Kejutan dan jarak adalah sekutu yang terbesar. Mereka menikmati kenyamanan dan sering berdiam diri. Mereka berdarah biru (artinya, dingin atau mulia.) Mereka adalah naga yang memiliki beberapa rasa moral.Mereka hebat dalam pelacakan.Naga biru adalah naga yang besar dan bersemangat.
Naga biru menghenbuskan petir, yaitu ledakan petir.


White Dragon
---
Naga putih kecil dan cerdas. Mereka tinggal di daerah bercuaca dingin - biasanya daerah Arktik, tapi kadang-kadang di gunung-gunung yang sangat tinggi. Mereka pergi sendirian ( indifidu), dan memiliki ingatan yang sangat baik. Mereka lebih memilih kesendirian di dataran bersalju dan gua-gua, jauh dari panas sinar matahari.Naga putih dapat diidentifikasi dari matanya yang tajam dan tampak cerdas dengan ekspresi yang kuat.sisiknya menyerupai bulu bulu. kaki lebarnya dan cakar tajam membantu dia untuk berjalan di atas salju.Aura dingin tampaknya berasal dari naga putih.Karena tinggal di iklim dingin, naga putih lebih memilih makanan mereka menjadi beku. Jika korban tidak mati membeku, naga putih akan membiarkan mereka jauh di atas salju sampai mereka benar-benar membeku.Jika Anda pernah menghadapi naga putih, berhati-hatilah anda, mereka cepat dan waspada. langkah terbaik adalah menakut-nakuti atau mengintimidasi dia, karena naga putih kadang-kadang dikenal sebagai naga yang pengecut.Naga putih menghembuskan embun beku yang mengerikan.
Red Dragon
http://fc08.deviantart.net/fs43/f/2009/098/e/2/Red_Dragon_by_BenWootten.jpg
Naga merah adalah naga yang serakah dan tamak, dan terobsesi dengan menimbun harta mereka.Mereka hidup di habitat hangat, seperti gunung berapi atau pulau tropis. Naga merah mendominasi gunung dan pulau-pulau beriklim tropis. Mereka licik dan mengerikan.Se'ekor naga merah dapat diidentifikasi dengan sayap panjang dan dua tanduk panjang. Mereka memiliki lidah merah yang panjang dan bercabang. Api kecil sering menari di lubang hidungnya ketika dia marah. Matanya mengkilat dengan keserakahan tak terkendali ketika dia telah melihat harta karun.Mereka berbau asap dan belerang.Naga merah adalah naga teritorial. Mereka lebih suka makan daging, khususnya manusia. naga merah telah dikenal memaksa desa untuk mengorbankan gadis kepada mereka. (Ini adalah masalah selera, seperti yang anda miliki, rupanya gadis "terasa lebih enak") Bagian terbaik dari makanan untuk naga merah adalah minum darah.Naga merah menghembuskan api mematikan.



Semua naga memiliki pilihan apakah akan menjadi baik atau menjadi jahat. Tetapi ada beberapa kecenderungan umum berdasarkan jenis. Tidak seperti Chromatic Dragon ( naga berwarna ), yang biasanya jahat, Metallic Dragon ( naga logam ) biasanya baik. Ada lima jenis naga logam, berikut penjelasannya :

Brass Dragon
---
Dari semua naga, jenis ini adalah yang paling suka berteman , dan terkenal karena mereka menyukai percakapan. Mereka mendambakan sinar matahari yang panas dan kering, sehingga mereka sering berada di daerah panas dan kering, gurun pasir khususnya. Mereka suka membuat sarang mereka di dataran tinggi dan gua-gua berbatu.
Naga Kuningan mamiliki sisik coklat yang kusam saat lahir. seiring dengan berjalannya waktu, sisik itu menjadi lebih mirip kuningan, sampai akhirnya warna dan penampilan mereka benar-benar mengkilap.Naga Kuningan sangat luwes dan ekspresif. Ini sangat berguna, karena mereka gemar berbicara.Mereka bisa menghenbuskan api.

Silver Dragon
--
Naga ini suka membantu dan lemah lembut. Mereka sering menyibukkan diri dengan melindungi yang tidak bersalah dan menyembuhkan luka mereka. Mereka mencintai gunung yang tinggi dan luas, langit terbuka dengan awan menggelembung. Mereka suka menikmati terbang dan kadang-kadang melambung selama berjam-jam hanya untuk kesenangan itu.Se'ekor naga perak memiliki paruh mirip hidung, dagu yang kuat, dan lidah runcing. Mereka tidak suka kekerasan dan menghindari pertempuran sebisa mungkin. Mereka adalah yang paling sensitif dari semua naga.

Bronze Dragon
--
Memiliki rasa keadilan yang kuat, naga perunggu tidak mentolerir kekejaman atau anarki dalam bentuk apapun. Mereka juga ingin tahu dan tertarik dengan kehidupan manusia. Mereka hidup di dekat air dalam, khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau tropis. Mereka melakukan perjuangan terus-menerus melawan makhluk laut yang jahat, dan sering hidup di gua-gua, dekat sungai atau danau bawah tanah.
Naga perunggu memiliki paruh moncong dan lidah yang runcing. Kaki mereka berselaput dan mereka memiliki anyaman forelimbs di bagian belakang mereka. sisik mereka halus dan rata.

Gold Dragon
http://vulcanstev.files.wordpress.com/2009/06/golddragon.jpg?w=400&h=493
Naga emas adalah jawara dalam melawan kejahatan dan kelicikan. Mereka sering memulai dan manonjolkan diri untuk mendeklarasikan kebenaran. Mereka membuat sarang mereka di daerah terpencil, seperti ngarai dalam atau dataran tinggi.
Naga emas memiliki ukuran tubuh yang besar, mempunyai tanduk kembar yang halus dan terbuat dari logam, dan memiliki kumis di sekitar mulut, mirip se'ekor lele. Mereka berbau kunyit dan dupa.

Copper Dragon
http://images.epilogue.net/users/mausfoot%20%20%20%20/copperdragon.jpg
Naga ini memiliki reputasi yang baik sebagai pembuat lelucon dan teka-teki. Mereka tinggal di tempat kering, dataran tinggi berbatu dan pegunungan. Mereka tinggal di gua-gua sempit.Naga tembaga memiliki paha dan bahu yang besar, karena mereka adalah pelompat dan pendaki yang tangguh. Seperti naga logam lainnya, sisik mereka kusam saat lahir dan menjadi lebih mengkilat seiring penuaan mereka. Mereka senang berbagi lelucon dan akan memakan hampir apapun yang dapat dimakan.



WYVERN

wyvern adalah makhluk legenda, dan sepupu naga. Wyvern bersayap, makhluk seperti ular. Tidak sepertinaga, wyvern hanya memiliki dua kaki, ekor berduri, dan tidak bisa bernapas api. Wyvern lebih kecil darinaga.

Wyvern muncul dalam beberapa cerita rakyat barat sebagai predator kejam yang memiliki sayapkelelawar, dan ekor berduri. Diceritakan bahwa mereka dapat menyemburkan racun. Cerita lainmengatakan bahwa senjata paling mematikan wyvern adalah ekor penyengat beracun. Wyvern memilikikepala mirip ular dan cakar seekor elang.
http://www.wocstudios.com/images/wyvern.jpghttp://www.wocstudios.com/dracoimages/wyvern.jpg
Meskipun mereka memiliki kekuatan dan keganasan naga, wyvern masih memiliki kekurangan dalamkecerdasan dibandingkan naga. Wyvern biasanya memangsa rusa, kambing, dan makhluk lain seperti itu. Tidak seperti naga, yang kadang-kadang baik dan kadang-kadang jahat, wyvern inijelas berbahaya.
http://www.wocstudios.com/dracoimages/wyvern-fly.jpg
Wyvern melambangkan perang, iri hati, dan merupakan tanda kekuatan kepada mereka yangmenanggungnya.
Asal usul kata wyvern berasal dari kata wyver pada abad ketiga belas, yang pada gilirannya berasal dariwyvere dalam bahasa Perancis, yang memiliki dua arti, yaitu "viper" dan "hidup."
Wyvern ini juga mirip dengan basilisk dan cockatrice.



Fossil Dragon

Naga yang mirip mayat hidup ini tertidur di dunia bawah sampai dia dipanggil pada saat
kebutuhan besar. Fossil Dragon adalah naga yang tahan terhadap rasa sakit, mereka tidak tertandingi dimedan perang.
Habitatnya meliputi tempat penguburan dan ladang tulang/tempat bekas peperangan.
Fossil Dragon termasuk naga besar yang langka.
Tubuh mereka ditutupi armor/lempengan besi dan tulang-tulang padat yang keras.
Surai api yang membara sepanjang tulang leher dan punggung membuatnya semakin menakutkan.

Hunter Dragon 

http://media2.sg.88db.com/sg_UploadFiles/2007/11/29/7B9CB8E8-1A6F-4EDD-9EE4-46D8EDCE61F1.jpg
Hunter Dragon adalah naga yang paling primitif. Hunter Dragon memiliki keterampilan sosial, namun mereka tetap tersisih di pinggiran masyarakat naga.
Habitat mereka jauh dari kerajaan naga, mereka tinggal di padang rumput liar dan pantai berbatu.
Mereka termasuk naga berukuran sedang.
Hunter Dragon bukanlah naga penerbang, sebab sayap mereka memiliki duri-duri yang besar dan ukuran sayap mereka terlalu kecil untuk mengangkat beban tubuh mereka. Sebagai gantinya, mereka menjadikan sayap mereka sebagai senjata yang mematikan.

Ice Dragon
http://netraptor.org/blog/wp-content/uploads/2010/12/dragons6_ice_photo_02_dl.jpg
http://www.aullidos.com/imagenes/figuras/dragonice.jpg
Ice Dragon berkembang dalam suhu di bawah nol derajat, mereka adalah naga nomaden yang gemar melakukan perjalanan dan mereka baru akan menetap jika mereka telah menemukan tempat yang banyak makanan. Ice Dragon tersebar di seluruh wilayah-wilayah terpencil dari daerah dingin di utara.naga es telah berevolusi menjadi beberapa sub-spesies yang berbeda, namun mereka dapat dikenali dari ciri-ciri umum mereka, yaitu : tubuh mereka didominasi warna biru dan putih, tubuh mereka ditutupi bulu dan salju, dan kulitnya dilapisi es 
habitat mereka meliputi gletser dan daerah bersalju di utara.


Scavenger Dragon

Scavenger Dragon makan dari sisa-sisa daging yang jatuh. Mereka lebih mirip dengan Hyena, karena memiliki rahang yang kuat, pemulung/pemakan bangkai, pemarah dan cenderung terlibat dalampertikaian untuk memperebutkan bangkai. Mereka membuat rumah mereka di tebing-tebing yang tinggi dan seringkali terlihat bertengger di puncak pohon.
Mereka memiliki rentangan sayap yang lebar namun ramping, yang membantu mereka bermanuver sa'at terbang diudara.
Dari semua naga terbang, mereka adalah yang tercepat.

Warrior Dragon
http://www.starstore.com/acatalog/warrior-dragon-7-l.jpg
Warrior Dragon adalah naga yang agresif dan berbakat dalam seni pertempuran, klan ini memilikikemampuan bertahan hidup di alam bebas (survival) layaknya militer dan keterampilan tempur yangtelah diasah dari generasi ke generasi. Warrior Dragon dilahirkan dengan darah peperangan, clanmereka adalah clan pertama yang mengembangkan persenjataan mentah.

sumber : http://duniakaomao.blogspot.com/2012/07/jenis-jenis-naga-dalam-mitologi.html#ixzz2HrXfJehq

NAGA

Naga adalah sebutan umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan. Pada umumnya berwujud seekor ular besar, namun ada pula yang menggambarkannya sebagai kadal bersayap.

Pandangan Terhadap Naga
Naga, dalam berbagai peradaban dikenal dengan nama dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong (Cina), dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud menyerupai ular, kadang bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh ruang (air, darat, udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda, namun secara umum spesifikasi makhluk tersebut digambarkan sebagai mahluk sakti.

Sosok Naga di dunia barat digambarkan sebagai monster, cenderung merusak dan bersekutu dengan kekuatan gelap. Dicitrakan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya dihancurkan. Seseorang bisa mendapat gelar pahlawan atau ksatria dengan membunuh Naga. Pendek kata, Naga adalah ancaman bagi manusia.

Tidak demikian halnya dengan citra Naga di peradaban timur. Di Cina, naga dianggap sosok yang bijaksana dan agung layaknya dewa. Naga adalah satu-satunya hewan mitos yang menjadi simbol Shio. Budaya Minangkabau mengenal dongeng ngarai Sianok yang diciptakan oleh Sang Naga. Hiasan Naga juga sangat lekat dengan budaya jawa, umumnya ada di gamelan, pintu candi dan gapura, sebagai lambang penjaga. Masyarakat Dayak juga menggambarkan Naga sebagai penguasa dunia bawah, dan Burung Enggang sebagai penguasa dunia atas. Naga di peradaban timur mendapat tempat terhormat, karena meskipun mempunyai kekuatan super yang bisa menghancurkan, namun tidak semena-mena bahkan bisa mengayomi.

Naga atau Ular menurut pandangan bangsa Indonesia dianggap sebagai lambang dunia bawah. Sebelum Zaman Hindu (Neolithicum), di Indonesia terdapat anggapan bahwa dunia ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu dunia bawah dan dunia atas, yang masing-masing mempunyai sifat-sifat bertentangan. Dunia bawah antara lain dilambangkan dengan bumi, bulan, gelap, air, ular, kura-kura, buaya. Sedangkan dunia atas dilambangkan dengan matahari, terang, atas, kuda, rajawali.

Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita Mahabarata maupun pandangan bangsa Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian.

Sumber:  http://id.wikipedia.org/wiki/Naga

Sabtu, 12 Januari 2013

Tugas Wawancara

Kisah Karir Mas Pono


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh...


Kali ini saya akan memaparkan hasil tugas Ilmu Sosial Dasar dimana tugas ini adalah tugas mewawancarai seorang narasumber dengan tema “Bermasyarakat dan Berkebudayaan”.

Narasumber yang saya wawancarai adalah tetangga saya yang bernama Supono atau biasa dipanggil Mas Pono. Saya mewawancarai beliau beberapa hari lalu tepatnya setelah maghrib menjelang isya pukul 18.50 dimana pada saat itu sedang hujan lebat. Dengan hanya modal nekat saya beranjak kerumah beliau.

Lalu dimulailah wawancara antara saya dengan beliau. Dari wawancara ini diketahui bahwa Mas Pono telah berkeluarga dan memiliki 5 orang anak. Beliau berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Pada tahun 1982 beliau merantau sendirian ke Jakarta dengan alasan untuk mencari kerja. Pada awal di Jakarta, beliau bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama beberapa tahun, lalu beliau juga pernah menjadi seorang supir. Kini Mas Supono memiliki pekerjaan tetap sebagai tukang bangunan. Meskipun beliau meniti pekerjaan seperti ini, beliau mampu mencukupi kebutuhan keluarganya dengan hasil banting tulang sebagai tukang bangunan yang ia jalani. Bisa dibilang karirnya saat ini merupakan karir dimana beliau selalu dapat permintaan untuk membangun dimana-mana. Ketika saya tanya kembali mengenai lingkungan sosial masyarakat di Jakarta ini, beliau menjawab bahwa orang-orang disini sangatlah ramah tamah dan sopan santun sehingga membuat beliau nyaman. Mungkin ini salah satu faktor yang membuat beliau semangat dalam berkarir.

Dari hasil wawancara yang saya lakukan dengan Mas Pono bisa disimpulkan bahwa pekerjaan harus dititi dari dasar/nol dan juga dukungan dari masyarakat sekitar dapat membuat kita terus bersemangat dalam menjalani karir.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh...

Selasa, 08 Januari 2013

Asal Usul Nama Kota Surabaya

Asal Usul Nama Kota Surabaya

Jawa Timur - Indonesia
Asal Usul Nama Kota Surabaya

Surabaya adalah sebuah kota besar di Indonesia yang sekaligus sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur. Asal usul nama kota yang berjuluk “Kota Pahlawan” ini memiliki banyak versi, mulai dari versi sejarah hingga versi cerita mitos. Menurut sejarah, nama kota ini sudah muncul sejak awal Kerajaan Majapahit, yakni dikenal dengan nama Ujung Galuh. Namun karena sebuah peristiwa, maka daerah itu dinamakan “Surabaya” yang berarti “selamat dari bahaya”. “Surabaya” sendiri diambil dari simbol ikan sura atau hiu (selamat) dan buaya (bahaya) untuk menggambarkan kepahlawanan tentara Majapahit yang dipimpin oleh Raden Wijaya melawan pasukan Tar Tar (Mongol). Lalu, bagaimana asal usul nama “Surabaya” menurut versi mitos? Berikut kisahnya dalam cerita Asal Usul Nama Surabaya?
* * *
Dahulu, di perairan sebelah utara Jawa Timur, hiduplah seekor baya atau buaya dan seekor sura (hiu) yang saling bermusuhan. Kedua binatang buas yang sama-sama tangkas, kuat, dan ganas tersebut hampir setiap saat berkelahi untuk memperebutkan mangsa. Mereka kerap bertarung hingga berhari-hari lamanya, namun tidak pernah ada yang kalah maupun menang. Meskipun perilaku kedua binatang buas ini kerap mengganggu ketenteraman, namun tak satu pun hewan yang berani menghentikan pertikaian mereka.
Suatu ketika, si Baya dan si Sura merasa bosan terus-terusan berkelahi. Mereka sepakat untuk berdamai.
“Hai, Baya. Aku sudah bosan terus-terusan berkelahi,” kata si Sura.
“Benar katamu. Aku pun merasa demikian,” jawab si Baya. “Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan permusuhan ini?”
“Hmmm... bagaimana kalau daerah kekuasaan kita bagi dua. Aku sepenuhnya berkuasa di dalam air. Semua mangsa yang ada di dalam air menjadi bagianku. Sementara kamu sepenuhnya berkuasa di daratan. Jadi, mangsamu hanya yang berada di daratan,” usul Sura. “Tapi, perlu kamu ketahui bahwa antara darat dan air yaitu adalah tempat yang dicapai air laut pada waktu pasang.”
“Baik, Sura. Aku setuju dengan usulanmu,” jawab si Baya.
Sejak itulah, si Baya dan si Sura tidak pernah lagi berkelahi. Binatang-binatang lain yang ada di sekitar mereka pun hidup tenteram dan damai. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Gara-garanya adalah Si Sura beberapa kali mencari mangsa di sungai, bukan di laut. Suatu hari, ketika si Sura mencari mangsa di sungai, si Baya akhirnya memergokinya. Tentu saja si Baya marah sekali melihat perilaku Si Sura.
“Hai, Sura. Berani-beraninya kamu memasuki wilayah kekuasaanku! Mengapa kamu melanggar perjanjian kita?” tanya si Baya dengan kesal.
“Siapa yang melanggar perjanjian? Hai, Baya, apakah kamu ingat isi perjanjian kita dulu bahwa akulah yang berkuasa di wilayah air? Bukankah sungai ini juga ada airnya?” kata si Sura.
Benar apa yang dikatakan si Sura. Tapi, si Baya tetap bersikeras ingin mempertahankan daerah kekuasaannya.
“Hai, Sura. Aku tahu kalau sungai ini ada airnya. Tapi, bukankah kamu lihat sendiri bila sungai ini berada di darat?” tanya si Baya, “Itu berarti sungai ini daerah kekuasaanku, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut.”
Namun, si Sura tetap merasa bahwa alasannya yang paling kuat.
“Tidak bisa, Baya! Aku tidak pernah mengatakan bahwa air itu hanya ada di laut, tetapi air itu juga ada di sungai.”
“Hai, Sura. Kamu memang sengaja mencari gara-gara. Aku tidak sebodoh yang kamu kira,” kata si Baya. 
“Ha... ha... ha...,” si Sura tertawa terbahak-bahak. “Hai, Baya. Aku tidak perduli kamu bodoh atau pintar. Yang jelas sungai ini adalah wilayah kekuasaanku!”
Merasa ditipu, si Baya pun meminta agar perjanjian itu dibatalkan dan menantang si Sura untuk saling mengadu kekuatan.
“Baiklah kalau begitu, Sura. Perjanjian kita batal! Yang penting sekarang, siapa yang lebih kuat di antara kita, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal di wilayah ini,” tegas si Baya.
“Kamu menantangku berkelahi lagi, Baya? Siapa takut?” jawab si Sura.
Akhirnya, pertarungan sengit pun kembali terjadi antara kedua binatang buas itu. Kali ini, mereka bertarung mati-matian karena siapa pun di antara mereka yang kalah, dia harus meninggalkan wilayah tersebut. Tanpa menunggu waktu lagi, si Baya langsung menerjang si Sura yang berada di dalam air. Sementara itu, si Sura yang sudah bersiap-siap dengan cepat berkelit menghindari serangan.
Si Sura dan si Baya masih saling menerkam dan menggigit. Dalam suatu serangan, si Sura berhasil menggigit pangkal ekor si Baya. Air sungai yang semula jernih pun langsung berubah menjadi merah akibat darah yang keluar dari luka si Baya. Meskipun dalam keadaan terluka parah, si Baya terus berupaya melakukan perlawanan. Usahanya tidak sia-sia karena ia berhasil menggigit ekor si Sura hingga hampir terputus. Tak ayal, si Sura pun menjerit kesakitan seraya melarikan diri menuju lautan.
Si Baya merasa puas karena mampu mempertahankan wilayah kekuasaannya. Untuk mengenang peristiwa tersebut, masyarakat setempat menamakan daerah tersebut “Surabaya”, yaitu diambil dari gabungan kata Sura dan Baya. Oleh pemerintah setempat, gambar ikan Sura dan Buaya dijadikan sebagai lambang kota Surabaya yang hingga kini masih dipakai.
* * *
Demikian cerita Asal Usul Nama Surabaya dari daerah Jawa Timur. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa sifat serakah seperti yang dimiliki si Sura dapat mendatangkan kerugian. Akibat keserakahannya, si Sura hampir kehilangan ekornya akibat gigitan si Baya. (Samsuni/sas/281/10-11)
Diceritakan kembali oleh Samsuni

Sumber: http://ceritarakyatnusantara.com